Seorang wakil rakyat sedang mencoba mobil yang baru diterimanya sebagai salah satu fasilitas kerja. Karena belum terbiasa mengendarai mobil, dia melanggar rambu lalu lintas dan mobilnya dihentikan oleh seorang polisi.

"Selamat siang, Pak. Maaf mengganggu. Boleh lihat SIM Anda?" kata polisi.

"Ini, Pak," kata si wakil rakyat sambil menyerahkan SIM C

"Lho, ini kan SIM untuk sepeda motor? Untuk pengendara mobil adalah Sim A," kata polisi.

"Oh, begitu? Baiklah. Nanti saya amandemen peraturan itu," kata si wakil rakyat tanpa rasa bersalah.

Humor di atas adalah cuplikan dari sebagian isi buku yang melihat, menyoroti, dan menilai fakta dari salah satu pelaku penegak hukum yaitu polisi yang selalu berhadapan dengan masyarakat yang begitu majemuk baik dalam pendidikan, pengetahuan, profesi, etika, adat, emosionalitas, dan sebagainya. Nuansa paradoks, ironi, satire, keluguan, ketakutan, kenakalan, akal bulus, atau kebencian, baik dari sebagian polisi atau masyarakat sendiri, benar-benar terekam dalam kumpulan humor ini. Mau tahu serba-serbi atau tingkah polah para polisi dan kegundahan masyarakat dalam proses penegakan hukum? Baca saja dalam Tertawa sampai Mati Gerrr!!! Sama Pak Polisi. Semoga Polisi semakin dicintai bukan semakin ditakuti.